Islamic Video

Senin, 02 Februari 2009

Sejarah Islam
Nasihat Amr Bin Ubayd Kepada Amirul Mukminin Ja’far
Pada masa Amirul Mukminin Abu Ja’far Al-Manshûr, hidup seorang ulama bernama ‘Amr bin ‘Ubayd. Dalam salah satu pertemuannya dengan Ja’far Al-Manshûr, ‘Amr bin ‘Ubayd berkata, “Amirul Mukminin, pada Hari Hisab nanti, seluruh penguasa akan dihadirkan di hadapan Mahkamah Yang Maha Agung dan Maha Adil. Mereka akan dimintai pertanggung jawaban dari setiap perbuatannya. Seluruh rakyat akan menjadi pendakwamu, sekaligus menjadi saksi atas segala amal perbuatanmu selama engkau berkuasa. Allah tidak akan ridha kepada dirimu, kecuali dengan keridhaan rakyat dan perbuatan baikmu. Oleh karena itu, hendaklah engkau berlaku adil terhadap rakyat menegakkan syariat agama Allah. Di belakangmu ada api yang menyala-nyala. Api itu selalu menanti pelaku kedzaliman sebagai bahan bakarnya.”

Selintas Sejarah Yahudi dan Zionisme


Hampir setiap umat Islam jika ditanya perasaannya tentang kaum Yahudi pasti akan menjawab dengan geram dan marah. Penyebabnya adalah penderitaan mahaberat umat Islam Palestina. Kejahatan kemanusian luar biasa Negara Israel menyebabkan mayoritas umat Islam membenci umat Yahudi. Kebencian dan permusuhan ini bisa dipahami, tapi tepatkah semua orang Yahudi dimusuhi? Tidak semua orang Yahudi mendukung berdirinya Negara Israel dan setuju dengan ideologi zionis, yang telah melakukan kezaliman terhadap rakyat Palestina.

Sejarah Hitam Yahudi


Sejak dahulu hubungan antara bangsa Yahudi dengan orang-orang yang beriman selalu diwarnai dengan pengkhianatan dan penipuan yang dilakukan oleh bangsa yahudi. Ketika rasulullah diutus sebagai rasulpun mereka tetap membangkang dan tidak mengakui rasulullah sebagai seorang nabi, padahal dalam kitab-kitab mereka telah jelas disebutkan tentang rasulullah.

Kenyangkan Perut Rakyat



Suatu ketika Utbah bin Farqad, Gubernur Azerbaijan di masa ?pemerintahan Umar bin Al-Khaththab disuguhi makanan oleh rakyatnya. ?Kebiasaan yang lazim kala itu. Dengan senang hati, gubernur menerimanya ?seraya bertanya, “Apa nama makanan ini?”? ?“Namanya habish, terbuat dari minyak samin dan kurma,“ jawab salah ?seorang dari mereka.?
Sang gubernur segera mencicipi makanan itu. Sejenak kemudian bibirnya ?menyunggingkan senyum. “Subhanallah! Betapa manis dan enak makanan ini. ?Tentu kalau makanan ini kita kirim ke Amirul Mukminin Umar bin Al-Khaththab di ?Madinah, ia akan senang,” ujar Utbah. Kemudian, ia memerintahkan rakyatnya ?untuk membuat makanan tersebut dengan kadar yang diupayakan lebih enak.? Setelah makanan tersedia, sang gubernur memerintahkan anak buahnya ?untuk berangkat ke Madinah dan membawa habish untuk khalifah Umar bin Al-?Khaththab ra.. Dua utusan segera berangkat ke Madinah. Mereka menyerahkan ?makanan khas Azerbaijan itu pada Umar bin Al-Khaththab.
Sang khalifah segera ?membuka dan mencicipinya. ? ?“Makanan apa ini?” tanya Umar? ?“Makanan ini namanya habish. Makanan paling lezat di Azerbaijan,” jawab ?salah seorang utusan.? ?“Apakah seluruh rakyat Azerbaijan dapat menikmati makanan ini,” tanya ?Umar lagi.? ?“Tidak. Tidak semua bisa menikmatinya,” jawab utusan itu gugup?
Wajah sang khalifah langsung memerah pertanda marah. Ia segera ?memerintahkan kedua utusan itu untuk membawa kembali habish ke negrinya. ?Kepada gubernurnya ia menulis surat, “........Makanan semanis dan selezat ini ?bukan dibuat dari uang ayah dan ibumu. Kenyangkan perut rakyatmu dengan ?makanan ini sebelum engkau mengenyangkan perutmu.”?
Kisah yang diabadikan Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dalam kitab Manaqib ?Amirul Mukminin ini, memberikan pelajaran yang teramat berharga bagi umat ?Islam, khususnya para pemimpin.?
Umar bin Al-Khaththab telah memberikan pelajaran teramat berarti. ?Pemimpin harus memikirkan rakyat sebelum dirinya sendiri. Dalam kesempatan ?lain, Umar pernah menyatakan, “Saya orang pertama yang merasakan lapar ?kalau rakyat kelaparan dan orang terakhir yang merasakan kenyang kalau ?mereka kenyang.” (arnab) (dikutip dari buku BELAJAR DARI DUA UMAR, ?Kenyangkan Perut Rakyat oleh; Hepi Andi Bastoni)?

Kritik Ibnu Taimiyah Terhadap Sultan


Pernahkah para pembaca membaca artikel mengenai Ibnu Taimiyah dalam situs ini (kaunee.com)? Tulisan itu berjudul "Ibnu Taimiyah, Keilmuannya Mencapai Derajat Ijtihad Ilmu Dan Seni". Berikut ini mari kita simak kembali penggalan hidup beliau lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar