Islamic Video

Sabtu, 23 Mei 2009

hadist ttg IMAN

Abu Hurairah ra. berkata : Pada suatu hari ketika Nabi saw. duduk bersama sahabat, tiba-tiba datang seorang bertanya : Apakah iman ? Jawab Nabi saw. : Iman ialah percaya pada Allah, dan Malaikat-Nya, perjumpaan dengan Allah, Nabi utusan-Nya dan percaya pada hari bangkit dari kubur. Lalu ditanya : Apakah Islam ? Jawab Nabi saw.: Islam ialah menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, dan mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, dan puasa di bulan Ramadhan. Lalu bertanya : Apakah Ihsan? Jawab Nabi saw.: Ihsan ialah menyembah Allah seakan-akan engkau melihatNya, maka jika engkau tidak melihatNya, ketahuilah bahwa Allah melihatmu. Lalu dia bertanya : Bilakah hari kiamat ? Jawab Nabi saw.: Orang yang ditanya tidak lebih mengetahui dari orang yang bertanya, tetapi aku memberitakan padamu beberapa syarat (tanda-tanda) akan tibanya hari kiamat, yaitu jika budak sahaya telah melahirkan majikannya, dan jika penggembala unta dan ternak lainnya telah berlomba membangun gedung-gedung. Persoalan ini termasuk dalam lima macam perkara yang tidak dapat mengetahuinya kecuali Allah, yang tersebut dalam ayat :
“Sesungguhnya hanya Allah yang mengetahui, bilakah hari kiamat, dan Dia pula yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang di dalam rahim ibu, dan tiada seorangpun yang mengetahui apa yang akan terjadi esok hari, dan tidak seorangpun yang mengetahui dimanakah ia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui sedalam-dalamnya.”

Kemudian pergilah orang itu. Lalu Nabi saw. menyuruh sahabat : Kembalikanlah orang itu! Tetapi sahabat tidak melihat bekas orang itu. Maka Nabi saw. bersabda : Itu Malaikat Jibril datang untuk mengajarkan agama kepada manusia. (Bukhari, Muslim).

Jumat, 22 Mei 2009

hadist ttg alam qubur

Peristiwa di Alam Kubur

Diriwayatkan dari Anas ra. : Nabi Muhammad Saw pernah bersabda, “ketika manusia berbaring di dalam kuburnya dan para sahabatnya pulang, ia mendengar langkah kaki mereka. Dua malaikat datang kepadanya, menyuruhnya duduk dan bertanya kepadanya; apa yang pernah kau katakan tentang Muhammad Saw ? ia akan berkata: aku bersaksi bahwa Ia adalah hamba Allah dan Rasul-Nya. Kemudian akan dikatakan padanya, “lihatlah tempatmu di neraka, Allah telah menukarnya dengan dengan sebuah tempat di surga karena itu”. Kemudian Nabi Muhammad Saw menambahkan, “orang itu akan melihat kedua tempat itu. Tetapi orang kafir atau munafik akan berkata kepada dua malaikat itu, “aku tidak tahu, tetapi aku mengatakan apa yang dikatakan orang-orang!”. Akan dikatakan kepadanya, “kau tidak tahu tetapi kau tidak mengambil petunjuk (dengan mengikuti Al Quran). Kemudian ia akan dipukuli dengan palu besi di antara dua telinga nya, ia akan menjerit dan jeritannya terdengar oleh apa pun yang ada di dekatnya, kecuali manusia dan jin.”

hadist qudsi

PERDEBATAN SORGA DAN NERAKA DAN PENGADUAN NERAKA
——————————————————————————–
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Nabi saw. bersabda : “Berdebatlah sorga dan neraka. Neraka berkata : Saya diberi keutamaan dengan orang-orang yang sombong dan tukang paksa” Dan sorga berkata : “Kenapakah tidak masuk padaku kecuali orang-orang yang lemah dan orang bawahan ?” Allah Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi berfirman kepada Sorga : “Kamu adalah rahmat Ku, denganmu Aku mengasihani orang yang Aku kehendaki dari hamba Ku”. Lalu Tuhan berfirman kepada neraka : “Sesungguhnra kamu adalah adzabKu, denganmu Aku menyiksa orang yang Aku kehendaki dari hamba Ku”, masing-masing dari keduanya itu sampai penuh. Adapun neraka tidak penuh sehingga Allah meletakkan kaki Nya, lalu neraka berkata : “Sudah, sudah, sudah, maka di sanalah neraka penuh, dan sebagiannya berkumpul kepada sebahagian yang lain. Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Besar tidak menzhalimi makhluqNya seorangpun. Adapun Sorga, maka sesungguhnya Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Tinggi, menciptakan makluq untuknya (Sorga)”. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw., beliau bersabda : Sorga dan neraka bertengkar di hadapan Tuhan. Sorga berkata : “Wahai Tuhan, gerangan apakah vang masuk sorga hanya orang-orang yang lemah dan orang-orang bawahan ?” Neraka berkata : “Sava diutamakan dengan orang-orang yang sombong”. Allah Yang Maha Tinggi berfirman kepada Sorga: “Kamu adalah rahmat Ku”, dan berfirman kepada neraka : “Kamu adalah adzab Ku, denganmu Aku menimpakan orang yang Aku kehendaki, masing-masing dari kamu berdua sampai penuh”, Rasulullah bersabda: “Adapun Sorga, maka sesungguhnya Allah tidak menzhalimi makhluq-Nya seorangpun, dan sesungguhnya Allah menciptakan neraka untuk orang yang dike­hendakiNya, kemudian mereka dilemparkan padanya (neraka), maka neraka berkata : “Masihkah ada tambahan ?” sampai tiga kali, sehingga Tuhan meletakkan kedua telapak kakinya di neraka, maka neraka itu penuh dan seba­hagiannya ditolakkan kepada sebahagian yang lain”. Lalu neraka berkata : “Sudah, sudah, sudah”. (Hadits ditakhrij oleh Muslim).
Dari Anas bin Malik ra. dari Nabi saw. bahwasanya beliau bersabda: “Jahannam senantiasa menjadi tempat pelem­paran, lalu dia berkata : “Apakah masih ada tambahan ?”. Sehingga Tuhan Yang Maha Mulia meletakkan kedua telapak kaki-Nya, lalu sebahagiannya berkumpul dengan sebahagian yang lain dan neraka berkata : “Sudah, sudah; demi Kemulian Mu dan Kehormatan Mu”. Di sorga senantiasa ada tambahan, sehingga Allah menciptakan Makhluk untuknya; lalu mereka ditempatkan oleh Allah sebagai tambahan penghuni Sorga. (Hadits ditakhrij oleh Muslim).
Dari Anas ra. dari Nabi saw., beliau bersabda : “Tetaplah di sorga sesuatu yang dikehendaki Allah untuk tetap, sehingga Allah menciptakan Makhluk dari yang dikehendakiNya untuk sorga itu”. (Hadits ditakhrij oleh Muslim).

Dari Abu Hurairah ra.., ia berkata : Rasulullah saw: bersabda : “Sorga dan neraka berdebat. Sorga berkata : “Orang-orang lemah dan miskin masuk kepadaku”. Dan Neraka berkata : “Para pemaksa dan orang-orang yang sombong masuk kepadaku”. Kemudian Allah berfirman : “Kamu adalah siksa-Ku, denganmu Aku menyiksa orang yang Aku kehendaki”. Lalu Tuhan berfirman kepada sorga ; “Kamu adalah rahmatKu, denganmu Aku memberikan rahmat kepada orang yang Aku kehendaki”. (Hadits ditakhrij oleh Tirmidzi).

hadist Nabi Saw

Kesabaran adalah Anugerah Terbaik dan Terbesar

Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al Khudri ra. : beberapa orang Anshar meminta (sesuatu) kepada Rasulullah Saw dan diberi. Kemudian mereka meminta lagi (sesuatu) dan kembali diberi. Kemudian kembali mereka meminta (sesuatu) dari Rasulullah Saw hingga semua semua yang dimiliki Rasulullah Saw habis.
Rasulullah Saw bersabda, “apabila aku memiliki sesuatu, aku tidak akan menyembunyikannya darimu. (ingatlah) siapa pun yang tidak meminta (mengemis) kepada orang lain, Allah akan memenuhinya, dan siapa pun yang berusaha membuat dirinya merasa cukup, maka Allah akan membuat dirinya merasa cukup. Dan siapa pun yang berupaya bersabar, maka Allah akan membuatnya sabar. Tidak ada anugerah yang lebih baik dan lebih besar yang diberikan kepada seseorang selain kesabaran

hadist Nabi Saw

Diriwayatkan dariAbu Hurairah r.a katanya: Seorang yang bernama Juraij sedang mengerjakan ibadat di sebuah gereja. Lalu ibunya datang memanggilnya. Humaid berkata: Abu Rafi’ pernah menerangkan kepadaku mengenai bagaimana Abu Hurairah meniru gaya ibu Juraij ketika memanggil anaknya, sebagaimana beliau mendapatkannya daripada Rasulullah s.a.w iaitu dengan meletakkan tangannya di bahagian kepala antara dahi dan telinga serta mengangkat kepalanya: Hai Juraij! Aku ibumu, jawablah panggilanku. Ketika itu perempuan tersebut mendapati anaknya memulakan sembahyang. Dengan keraguan Juraij berkata kepada diri sendiri: Ya Tuhan, ibuku atau sembahyangku. Tetapi Juraij telah memilih untuk meneruskan sembahyangnya. Tidak berapa lama selepas itu, perempuan tersebut pergi untuk yang kedua kalinya. Beliau memanggil: Hai Juraij! Aku ibumu, jawablah panggilanku. Juraij bertanya lagi kepada diri sendiri: Ya tuhan, ibuku atau sembahyangku. Tetapi beliau masih lagi memilih untuk meneruskan sembahyangnya. Oleh kerana terlalu kecewa akhirnya perempuan itu berkata: Ya tuhan, sesungguhnya Juraij adalah anakku. Aku sudah memanggilnya berulang kali, namun ternyata beliau enggan menjawabnya. Ya tuhan, janganlah Engkau matikan beliau sebelum beliau mendapat fitnah yang disebabkan oleh perempuan pelacur. Pada suatu hari seorang pengembala kambing sedang berteduh di gereja Juraij yang letaknya jauh terpencil dari orang ramai. Tiba-tiba datang seorang perempuan dari sebuah dusun yang juga sedang berteduh di tempat tersebut. Kemudian keduanya melakukan perbuatan zina, sehingga melahirkan seorang anak. Ketika ditanya oleh orang ramai: Anak dari siapakah ini؟ Perempuan itu menjawab: Anak dari penghuni gereja ini. Lalu orang ramai berduyun-duyun datang kepada Juraij. Mereka membawa besi perejang. Mereka berteriak memanggil Juraij, yang mana pada waktu itu sedang bersembahyang. Maka sudah tentu Juraij tidak melayani panggilan mereka, akhirnya mereka merobohkan bagunan gerejanya. Tatakala melihat keadaan itu, Juraij keluar menemui mereka. Mereka berkata kepada Juraij: Tanyalah anak ini. Juraij tersenyum, kemudian mengusap kepala anak tersebut dan bertanya: Siapakah bapamu؟ Anak itu tiba-tiba menjawab: Bapaku adalah seorang pengembala kambing. Setelah mendengar jawapan jujur dari anak tersebut, mereka kelihatan menyesal, lalu berkata: Kami akan memdirikan gerejamu yang kami robohkan ini dengan emas dan perak. Juraij berkata: Tidak payahlah, biarkan ia menjadi debu seperti asalnya. Kemudian Juraij meninggalkannya

Rabu, 20 Mei 2009

Tanda-tanda orang yang beriman


2. Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan Hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.

Maqolah para ulama

Sebagian ulama hukama berkata: Jangan meremehkan dosa -dosa kecil, karena dosa-dosa kecil itu bercabang-cabang dan menjadi dosa-dosa besar.

Tujuan orang yang arif adalah memuji Allah Swt sedangkan tujuan orang yang zuhud ialah berdo'a sebab tujuan orang-orang yang arif adalah keridhoan Tuhannya sementara tujuan orang-orang zuhud adalah dirinya sendiri.


Hasan Basri ra berkata: salah seorang pemuka tabi'in berkata: orang yang tidak memiliki sifat sopan santun berarti ia tidak berilmu, orang yang tidak sabar berarti ia tidak menghayati Agamanya, dan orang yang tidak memiliki sifat wara' berarti tidak memiliki derajat.


sabar ada 4 macam :

1. sabar dalam menghadapi musibah
2.sabar dalam menghadapi kesulitan
3. sabar dalam melaksanakan taat
4. sabar dalam menjauhi maksiat

keadaan alam kubur

Abu Bakar Shiddiq berkata : Barang siapa masuk kubur tanpa bekal seakan-akan dia mengarungi lautan tanpa kapal ( perahu ).

Nabi Saw bersabda: Keadaan mayat dalam kubur tak ubahnya bagaikan orang yang tenggelam meminta tolong.

Sabtu, 14 Februari 2009

Perlu di ingat

khoirunnaas anfa uhum linnas.
sebaik-baik manusia adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain......

Artikel

Segala Sesuatu Yang Kita Miliki Merupakan Karunia Allah







Dunia di mana kita hidup, Allah menganugerahkan banyak pertolongan bagi manusia. Semua kebutuhan makhluk hidup disediakan dengan mudah; tiada sesuatu apapun yang terlewat.

Sebagai contoh; mari kita berpikir tentang diri kita. Dari saat kita bangun tidur, kita memerlukan banyak hal dan menemukan beragam keadaan. Singkatnya, kita dapat bertahan hidup karena banyaknya pertolongan yang dilimpahkan kepada kita.

Kita mampu bernapas; segera setelah kita bangun tidur. Kita tidak pernah mengalami kesulitan dalam melakukannya, hal tersebut disebabkan oleh karena sistem pernafasan kita dapat berfungsi dengan baik.

Kita mampu melihat; segera setelah kita membuka mata kita. Pemandangan yang jauh serta jelas, semuanya dalam bentuk tiga dimensi dan penuh dengan warna-warni, dapat dilihat dengan mata kita, tentu saja hal ini disebabkan oleh karena desain mata kita yang unik.
Kita mencicipi beragam rasa. Kebutuhan yang berbeda-beda akan vitamin, mineral, karbohidrat atau protein yang terkandung dalam makanan yang kita makan, serta bagaimana kelebihan nutrisi ini disimpan atau digunakan di dalam tubuh tidak pernah merisaukan kita. Lagi pula, kita hampir tidak pernah memikirkan bahwa terjadi proses yang rumit di dalam tubuh kita.

Ketika kita memegang suatu benda dengan tangan kita, kita langsung dapat mengetahui apakah benda tersebut lembut atau keras. Terlebih lagi, kita tidak perlu berpikir untuk melakukan hal ini. Banyak hal-hal kecil seperti itu yang terjadi dalam tubuh kita. Organ-organ tubuh yang bertanggung jawab untuk melaksanakan hal-hal ini mempunyai mekanisme yang rumit. Fungsi tubuh manusia hampir sama seperti sebuah pabrik yang besar dan kompleks. Tubuh ini merupakan salah satu anugerah terbesar yang diberikan kepada manusia semenjak manusia menjadi khalifah di muka bumi ini.

Dalam hal ini, ada sebuah pertanyaan yang perlu dijawab: bagaimanakah bahan baku yang diperlukan untuk mengoperasikan “pabrik” ini disediakan? Dengan kata lain, bagaimana air, udara, dan semua nutrisi yang penting untuk kehidupan tersedia?

Mari kita berpikir tentang buah-buahan dan sayur-sayuran. Semangka, melon, ceri, jeruk, tomat, lada, nenas, murbei, anggur, terong...semuanya berasal dari biji-bijian dan tumbuh dalam tanah, dan biji-biji tersebut kadang-kadang memiliki struktur yang keras seperti kayu. Walaupun demikian, sambil mempertimbangkan hal-hal ini, kita harus menjauhi kebiasaan cara berpikir dan menerapkan metode yang berbeda. Dengan membayangkan nikmat rasa serta bau buah arbei atau bau buah melon yang tidak pernah berubah. Pikirkan, berapa banyaknya waktu dan energi yang dihabiskan dalam laboratorium guna menghasilkan bau yang sama dan tentang percobaan-percobaan yang berulang kali dilakukan tetapi selalu gagal. Tentu saja, hasil yang diperoleh oleh para ilmuwan di dalam laboratorium membuktikan bahwa tidak ada yang lebih baik selain imitasi gagal mereka; apabila dibandingkan dengan pasangan alamiahnya. Beragam rasa, bau dan warna di alam justru memberikan tanda-tanda yang tak tertandingi.

Bahwa semua sayuran dan buah-buahan memiliki bau dan rasa tersendiri serta mempunyai ciri khas warna yang berbeda-beda merupakan hasil kreasi yang diciptakan khusus untuk mereka. Hal itu semua merupakan karunia yang diberikan Allah atas manusia.
Hampir sama dengan hal di atas, binatang juga diciptakan untuk manusia. Terlepas dari kegunaannya sebagai makanan, manusia melihat bahwa bentuk fisik binatang-binatang tersebut memberikan daya tarik tersendiri. Ikan, batu karang, bintang laut yang menghiasi kedalaman laut dengan warna-warnanya yang indah, beragam burung yang habitatnya memesonakan atau kucing, anjing, lumba-lumba dan penguin...mereka semua merupakan karunia Allah. Allah menekankan hal ini dalam banyak ayat:

Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berpikir. (QS. 45:13)

Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. 16:18)

Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah kamu dapat menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah). (QS. 14:34)

Makhluk hidup yang telah dijelaskan di atas hanyalah merupakan sebagian kecil dari karunia dan keindahan yang Allah limpahkan. Ke mana saja kita berjalan, kita melintasi hasil ciptaan yang mencerminkan tanda-tanda kebesaran Allah. Allah adalah Maha Pemberi Rezeki, Maha Halus, Maha Dermawan, Maha Baik.

Sekarang, lihatlah sekeliling anda dan berpikirlah. Dan jangan pernah menafikan kenyataan bahwa segala sesuatu yang anda miliki merupakan karunia untuk anda dari sang Pencipta diri anda.

Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan. (QS. 16:53)

Modul Agama Kls XII

IMAN KEPADA QADHA DAN QADAR


g-merapi.jpg Pengertian Qadha dan Qadar Menurut bahasa Qadha memiliki beberapa pengertian yaitu: hukum, ketetapan,pemerintah, kehendak, pemberitahuan, penciptaan. Menurut istilah Islam, yang dimaksud dengan qadha adalah ketetapan Allah sejak zaman Azali sesuai dengan iradah-Nya tentang segala sesuatu yang berkenan dengan makhluk. Sedangkan Qadar arti qadar menurut bahasa adalah: kepastian, peraturan, ukuran. Adapun menurut Islam qadar perwujudan atau kenyataan ketetapan Allah terhadap semua makhluk dalam kadar dan berbentuk tertentu sesuai dengan iradah-Nya. Firman Allah: lihat Al-Qur’an on line di google

Artinya: yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagiNya dalam kekuasaan(Nya), dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya. (QS .Al-Furqan ayat 2).

Untuk memperjelas pengertian qadha dan qadar, berikut ini dikemkakan contoh. Saat ini Abdurofi melanjutkan pelajarannya di SMK. Sebelum Abdurofi lahir, bahkan sejak zaman azali Allah telah menetapkan, bahwa seorang anak bernama Abdurofi akan melanjutkan pelajarannya di SMK. Ketetapan Allah di Zaman Azali disebut Qadha. Kenyataan bahwa saat terjadinya disebut qadar atau takdir. Dengan kata lain bahwa qadar adalah perwujudan dari qadha.

2. Hubungan antara Qadha dan Qadar

Pada uraian tentang pengertian qadha dan qadar dijelaskan bahwa antara qadha dan qadar selalu berhubungan erat . Qadha adalah ketentuan, hukum atau rencana Allah sejak zaman azali. Qadar adalah kenyataan dari ketentuan atau hukum Allah. Jadi hubungan antara qadha qadar ibarat rencana dan perbuatan.

Perbuatan Allah berupa qadar-Nya selalu sesuai dengan ketentuan-Nya. Di dalam surat Al-Hijr ayat 21 Allah berfirman, yang artinya sebagai berikut: lihat Al-Qur’an on line di google

Artinya ” Dan tidak sesuatupun melainkan disisi kami-lah khazanahnya; dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran yang tertentu.”

Orang kadang-kadang menggunakan istilah qadha dan qadar dengan satu istilah, yaitu

Qadar atau takdir. Jika ada orang terkena musibah, lalu orang tersebut mengatakan, ”sudah takdir”, maksudnya qadha dan qadar.

3.Kewajiban beriman kepada dan qadar

Diriwayatkan bahwa suatu hari Rasulullah SAW didatangi oleh seorang laki-laki yang berpakaian serba putih , rambutnya sangat hitam. Lelaki itu bertanya tentang Islam, Iman dan Ihsan. Tentang keimanan Rasulullah menjawab yang artinya: Hendaklah engkau beriman kepada Allah, malaekat-malaekat-Nya, kitab-kitab-Nya,rasul-rasulnya, hari akhir dan beriman pula kepada qadar(takdir) yang baik ataupun yang buruk. Lelaki tersebut berkata” Tuan benar”. (H.R. Muslim)

Lelaki itu adalah Malaekat Jibril yang sengaja datang untuk memberikan pelajaran agama kepada umat Nabi Muhammad SAW. Jawaban Rasulullah yang dibenarkan oleh Malaekat Jibril itu berisi rukun iman. Salah satunya dari rukun iman itu adalah iman kepada qadha dan qadar. Dengan demikian , bahwa mempercayai qadha dan qadar itu merupakan hati kita. Kita harus yakin dengan sepenuh hati bahwa segala sesuatu yang terjadi pada diri kita, baik yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan adalah atas kehendak Allah.

Sebagai orang beriman, kita harus rela menerima segala ketentuan Allah atas diri kita. Di dalam sebuah hadits qudsi Allah berfirman yang artinya: ” Siapa yang tidak ridha dengan qadha-Ku dan qadar-Ku dan tidak sabar terhadap bencana-Ku yang aku timpakan atasnya, maka hendaklah mencari Tuhan selain Aku. (H.R.Tabrani)

Takdir Allah merupakan iradah (kehendak) Allah. Oleh sebab itu takdir tidak selalu sesuai dengan keinginan kita. Tatkala takdir atas diri kita sesuai dengan keinginan kita, hendaklah kita beresyukur karena hal itu merupakan nikmat yang diberikan Allah kepada kita. Ketika takdir yang kita alami tidak menyenangkan atau merupakan musibah, maka hendaklah kita terima dengan sabar dan ikhlas. Kita harus yakin, bahwa di balik musibah itu ada hikmah yang terkadang kita belum mengetahuinya. Allah Maha Mengetahui atas apa yang diperbuatnya.

4.Hubungan antara qadha dan qadar dengan ikhtiar

Iman kepada qadha dan qadar artinya percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menentukan tentang segala sesuatu bagi makhluknya. Berkaitan dengan qadha dan qadar, Rasulullah SAW bersabda yang artinya sebagai berikut yang artinya

Sesungguhnya seseorang itu diciptakan dalam perut ibunya selama 40 hari dalam bentuk nuthfah, 40 hari menjadi segumpal darah, 40 hari menjadi segumpal daging, kemudian Allah mengutus malaekat untuk meniupkan ruh ke dalamnya dan menuliskan empat ketentuan, yaitu tentang rezekinya, ajalnya, amal perbuatannya, dan (jalan hidupny) sengsara atau bahagia.” (HR.Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Mas’ud).

Dari hadits di atas dapat kita ketahui bahwa nasib manusia telah ditentukan Allah sejak sebelum ia dilahirkan. Walaupun setiap manusia telah ditentukan nasibnya, tidak berarti bahwa manusia hanya tinggal diam menunggu nasib tanpa berusaha dan ikhtiar. Manusia tetap berkewajiban untuk berusaha, sebab keberhasilan tidak datang dengan sendirinya.

Janganlah sekali-kali menjadikan takdir itu sebagai alasan untuk malas berusaha dan berbuat kejahatan. Pernah terjadi pada zaman Khalifah Umar bin Khattab, seorang pencuri tertangkap dan dibawa kehadapan Khalifah Umar. ” Mengapa engkau mencuri?” tanya Khalifah. Pencuri itu menjawab, ”Memang Allah sudah mentakdirkan saya menjadi pencuri.”

Mendengar jawaban demikian, Khalifah Umar marah, lalu berkata, ” Pukul saja orang ini dengan cemeti, setelah itu potonglah tangannya!.” Orang-orang yang ada disitu bertanya, ” Mengapa hukumnya diberatkan seperti itu?”Khalifah Umar menjawab, ”Ya, itulah yang setimpal. Ia wajib dipotong tangannya sebab mencuri dan wajib dipukul karena berdusta atas nama Allah”.

Mengenai adanya kewajiban berikhtiar , ditegaskan dalam sebuah kisah. Pada zaman nabi Muhammad SAW pernah terjadi bahwa seorang Arab Badui datang menghadap nabi. Orang itu datang dengan menunggang kuda. Setelah sampai, ia turun dari kudanya dan langsung menghadap nabi, tanpa terlebih dahulu mengikat kudanya. Nabi menegur orang itu, ”Kenapa kuda itu tidak engkau ikat?.” Orang Arab Badui itu menjawab, ”Biarlah, saya bertawakkal kepada Allah”. Nabi pun bersabda, ”Ikatlah kudamu, setelah itu bertawakkalah kepada Allah”.

Dari kisah tersebut jelaslah bahwa walaupun Allah telah menentukan segala sesuatu, namun manusia tetap berkewajiban untuk berikhtiar. Kita tidak mengetahui apa-apa yang akan terjadi pada diri kita, oleh sebab itu kita harus berikhtiar. Jika ingin pandai, hendaklah belajar dengan tekun. Jika ingin kaya, bekerjalah dengan rajin setelah itu berdo’a. Dengan berdo’a kita kembalikan segala urusan kepada Allah kita kepada Allah SWT. Dengan demikian apapun yang terjadi kita dapat menerimanya dengan ridha dan ikhlas.

Mengenai hubungan antara qadha dan qadar dengan ikhtiar ini, para ulama berpendapat, bahwa takdir itu ada dua macam :

1.Takdir mua’llaq: yaitu takdir yang erat kaitannya dengan ikhtiar manusia. Contoh seorang siswa bercita-cita ingin menjadi insinyur pertanian. Untuk mencapai cita-citanya itu ia belajar dengan tekun. Akhirnya apa yang ia cita-citakan menjadi kenyataan. Ia menjadi insinyur pertanian. Dalam hal ini Allah berfirman: lihat Al-Qur’an on line di google

Artinya: Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. ( Q.S Ar-Ra’d ayat 11)

2.Takdir mubram; yaitu takdir yang terjadi pada diri manusia dan tidak dapat diusahakan atau tidak dapat di tawar-tawar lagi oleh manusia. Contoh. Ada orang yang dilahirkan dengan mata sipit , atau dilahirkan dengan kulit hitam sedangkan ibu dan bapaknya kulit putih dan sebagainya.

B.Hikmah Beriman kepada Qada dan qadar

Dengan beriman kepada qadha dan qadar, banyak hikmah yang amat berharga bagi kita dalam menjalani kehidupan dunia dan mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat. Hikmah tersebut antara lain:

1.Melatih diri untuk banyak bersyukur dan bersabar

Orang yang beriman kepada qadha dan qadar, apabila mendapat keberuntungan, maka ia akan bersyukur, karena keberuntungan itu merupakan nikmat Allah yang harus disyukuri. Sebaliknya apabila terkena musibah maka ia akan sabar, karena hal tersebut merupakan ujian

Firman Allah: lihat Al-Qur’an on line di google

Artinya:”dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah( datangnya), dan bila ditimpa oleh kemudratan, maka hanya kepada-Nya lah kamu meminta pertolongan. ”( QS. An-Nahl ayat 53).

2.Menjauhkan diri dari sifat sombong dan putus asa

Orang yang tidak beriman kepada qadha dan qadar, apabila memperoleh keberhasilan, ia menganggap keberhasilan itu adalah semata-mata karena hasil usahanya sendiri. Ia pun merasa dirinya hebat. Apabila ia mengalami kegagalan, ia mudah berkeluh kesah dan berputus asa , karena ia menyadari bahwa kegagalan itu sebenarnya adalah ketentuan Allah.

Firman Allah SWT: lihat Al-Qur’an on line di google

Artinya: Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir. (QS.Yusuf ayat 87)

Sabda Rasulullah: yang artinya” Tidak akan masuk sorga orang yang didalam hatinya ada sebiji sawi dari sifat kesombongan.”( HR. Muslim)

3.Memupuk sifat optimis dan giat bekerja

Manusia tidak mengetahui takdir apa yang terjadi pada dirinya. Semua orang tentu menginginkan bernasib baik dan beruntung. Keberuntungan itu tidak datang begitu saja, tetapi harus diusahakan. Oleh sebab itu, orang yang beriman kepada qadha dan qadar senantiasa optimis dan giat bekerja untuk meraih kebahagiaan dan keberhasilan itu.

Firaman Allah: lihat Al-Qur’an on line di google

Artinya : Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS Al- Qashas ayat 77)

4.Menenangkan jiwa

Orang yang beriman kepada qadha dan qadar senangtiasa mengalami ketenangan jiwa dalam hidupnya, sebab ia selalu merasa senang dengan apa yang ditentukan Allah kepadanya. Jika beruntung atau berhasil, ia bersyukur. Jika terkena musibah atau gagal, ia bersabar dan berusaha lagi. lihat Al-Qur’an on line di google

Artinya : Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang tenang lagi diridhai-Nya. Maka masuklah kedalam jamaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah kedalam sorga-Ku.( QS. Al-Fajr ayat 27-30)

LATIHAN

A.Berilah tanda silang ( X ) pada salah satu jawaban yang paling tepat!

1.Jika ada yang membicarakan takdir, sebaiknya kita…

a.Mendengar dan langsung percaya

b.Memusyawarahkannya

c.Memperdebatkannya untuk mencari kebenarannya

d.Terus bertanya sampai betul-betul paham

e.Mempelajarinya sampai betul-betul mendalam

2.Takdir muallaq adalah takdir yang …..

a.tidak dapat berubah

b.dapat berubah

c.menyenangkan

d.menyedihkan

e.menakutkan

3.Salah satu contoh takdir mubrom adalah….

a. sifat malas

b. sifat rajin

c. kepandaian

d. kebodohan

e. tempat kelahiran

4. Qadha adalah ketentuan-ketentuan Allah yang …

a. sudah menjadi kenyataan

b. sudah diketahui oleh para rasul

c. belum jadi kenyataan

d. sudah tidak dapat berubah

e. sudah diketahui oleh para malaekat

5. Umar bin Khattab membatalkan niatnya untuk memasuki sebuah kampung yang sudah terjangkit penyakit kolera karena beliau…

a. takut mati

b. takut tertular

c. menolak takdir

d. melarikan diri dari takdir

e. mencari takdir yang lebih baik

6. Ketika seorang pencuri ditanya, ia menjawab, ” saya mencuri karena saya hanya sekedar menjalani takdir Tuhan, secara tidak disadari pencuri ini menganut paham….

a. Jabariyah

b. Mu’tazilah

c. Qadariyah

d. Syi’ah

e. Ahlus Sunah wal Jama’ah

7. Qada masih dapat diubah dengan jalan…

a. wakaf ke tempat ibadah

b. puasa dan sholat tahajud

c. berdo’a dan berbuat baik

d. memberi sedekah pada fakir dan miskin

e. membaca kalam ilahi

8.Jika seseorang sudah ditakdirkan menjadi bodoh, dengan belajar, maka ia akhirnya pandai juga. Pernyataan ini sejalan dengan pendapat golongan…

a.qadariyah

b.mu’tazilah

c.Ahlu Sunah Wal Jama’ah

d.Syi’ah

e.Jabariyah

9. Jika seorang tidak percaya pada salah satu rukun iman, orang itu disebut….

a. kafir

b. fasik

c. zalim

d. mukmin naqis

e. mukmin kamil

10. Ahlus Sunah Wal Jama’ah berpendapat bahwa manusia dalam hidupnya…

a. bagaikan pelaku sandiwara

b. terpaksa menjalankan ketentuan Allah

c. bebas memilih, tetapi terikat oleh takdir

d. mempunyai kebebasan mutlak

e. serba terikat

11. Dalam Al Qur’an surat An-Nisa ayat 65 kata qada diartikan sebagai….

a. ukuran

b. keadilan

c. hukum

d. kemampuan

e. ikhlas

12. Iman kepada qada dan qadar berfungsi untuk ….

a. membina sikap mental kekerasan

b. menambah sifat berani

c. menimbulkan sifat optimis, giat bekerja dan tawakkal

d. membuat hati gelisah

e. membina sikap mental keperkasaan

13. Bencana yang menimpa manusia di dunia dan telah ditetapkan oleh Allah sebelumnya tercantum dalam Al Qur’an surat….

a. Al Hadid ayat 22

b. Ali Imran ayat 47

c. Fussilat ayat 10

d. Al Ahzab ayat 21

e. Al Ahzab ayat 38

14. Allah swt berfirman: ” sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka berusaha …..” lanjutan dari firman Allah itu….

a. mengubahnya sendiri

b. menjadi orang yang bertaqwa

c. dengan sekuat tenaga

d. sambil berdo’a

e. mempelajari ilmu pengetahuan yang berguna

15. Berikut ini termasuk manfaat iman kepada qada dan qadar, kecuali…

a. Memperkuat keyakinan bahwa Allah pencipta alam semesta

b. Orang akan berbangga hati karena usahanya behasil

c. Meninktakan ketaqwaan kepada Allah

d. Menumbuhkan prilaku terpuji

e. Mendorong manusia lebih semangat dalam berusaha

16. Berusaha disertai do’a dan berserah diri kepada Allah tentang berhasil atau tidaknya suatu usaha disebut…

a. ikhtiar

b. qada

c. qadar

d. takdir

e. tawakkal

17. Berikut ini adalah usaha yang harus di tempuh agar berhasil, kecuali…

a. Menguasai bidang usaha

b. Berusaha dengan sungguh-sungguh

c. Niat ikhlas karena Allah

d. Berusaha dengan modal yang besar

e. Berdo’a agar memperoleh pertolongan

18. Berikut ini adalah hikmah tawakkal, kecuali….

a. dicintai Allah

b. dianugerahi rezeki yang cukup

c. ada ketentraman hidup

d. menumbuhkan sikap terpuji

e. disenangi orang banyak

19. Takdir yang diobah dengan cara ikhtiar disebut…

a. takdir mubram

b. takdir muallaq

c. qadar

d. qada

e. takdir azali

20. Berserah diri kepad Allah, setelah berikhtiar sekuat mungkin sesuai dengan kewajibannya. Hal ini di sebut…

a. takabbur

b. tumakninah

c. iffah

d. tawakkal

e. qanaah

ESSAY.

  1. Yang dimaksud dengan qadha menurut bahasa ialah …….
  2. Yang dimaksud dengan qadar menurut bahasa ialah….
  3. Hubungan antara qadha dan qadar bagaikan hubungan antara ………….. dan ……….
  4. Qadha dan qadar disebut juga …………..
  5. Memperyai qadha dan qadar hukumnya ……
  6. Jelaskan pengertia qadha menurut istilah !
  7. dan jelaskan pula pengertian qadar menurut istilah!
  8. sebutkanlah hikmah beriman kepada qadha dan qadar!
  9. Mengapa kita harus berusaha?
  10. Samakah takdir dengan penyerahan tanpa usaha? Jelaskan pendapatmu!

Modul Agama Kls X

TUNTUNAN AL QUR’AN TENTANG KEIHKLASAN DALAM BERIBADAH


ikhlas1. Bacaan Surat Al An’am ayat 162-163

Bacalah ayat dibawah dengan tartil dan benar! Lihat al-Qur’an onlines di “google)

Artinya: “162. Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. 163. Tiada sekutu bagiNya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah).” (QS Al An’am : 162-163

2. Isi Kandungan

Surat Al An’am ayat 162-163 sering kita baca pada bacaan iftitah shalat karena ayat ini bermakna sebuah pengakuan terhadap kekuasaan Allah, tidak ada tuhan selain dia. Kita mengakui bahwa Allah SWT adalah satu-satunya zat yang patut dan wajib disembah, karena yang lain tidak ada yang bisa menandingi kekuasaan Allah SWT.


Allah SWT tidak menyukai orang-orang yang mensekutukan Nya bahkan orang-orang yang berani mensekutukanNya niscaya Allah akan memalingkan wajahnya dan tidak akan pernah memberikan karuniaNya kepada orang-orang tersebut, hal ini disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadits Qudsi yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah: yang Artinya:

Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda : “Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : “Aku adalah penyekutu yang paling tidak membutuhkan sekutu, barang siapa yang beramal sesuatu amal ia mensekutukan kepada selainKu, maka Aku terlepas dari padanya, amal itu untuk sesuatu yang ia sekutukan“. (Hadits ditakhrij oleh Ibnu Majah).

QS Al An’am yang kita baca pada saat iftitah shalat menandakan bahwa kita berikrar bahwa kita ikhlas untuk beribadah, tidak ada motivasi lain dalam ibadah kita hanya ikhlas untuk Allah SWT. Ikhlas merupakan syarat diterimanya amal shaleh yang dilaksanakan. Seperti firman Allah SWT: Lihat al-Qur’an onlines di “google)

Artinya: Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus. (QS Al Bayinah : 5)

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Allah tidak akan menerima suatu amal kecuali amal yang dikerjakan dengan ikhlas dan mencari ridho Allah” (HR. Ibnu Majah)

Setiap perbuatan manusia dimulai dari gerak hati atau niatnya. Oleh karenanya yang harus diluruskan pertama kali, dan tercapainya derajat mukhlisin adalah titik awal dari gerak hati manusia atau niatnya. Melalui niat yang baik akan menjadi awal perbuatan baik. Begitu pula niat ikhlas akan mengantarkan ke perbuatan yang ikhlas pula. Bila tingkatan yang terakhir ini mampu dicapai manusia, maka yang muncul adalah kebersihan hati dan ketulusan jiwa, sehingga baginya tiada pekerjaan yang dirasakan beban, sekalipun sangat sulit menurut pandangan orang awam.

Dengan demikian, setiap muslim dituntut dalam beribadah kepda Allah haru disertai niat yang ikhlas, tanpa dicampuri maksud atau niat yang lain melainkan semata – mata keridhoan Allah lah yang selalu diupayakan dalam menempuh kehidupan ini.

Kesimpulan kandungan Surat Al An’am ayat 162 – 163, antara lain:

  1. Semua aktivitas kehidupan, baik berupa ibadah khusus seperti shalat, zakat, puasa dan ibadah umum seperti muamalah, bahkan kehidupan dan kematian hendaknya kita serahkan kepada alllah semata
  2. tidak ada yang dapat menyamai Allah
  3. Hendaknya kita hanya berserah diri kepada Allah

1. Bacaan Surat Al Bayyinah Ayat 5

Bacalah Ayat dibawah ini engan tartil dan benar! Lihat al-Qur’an onlines di “google)

Artinya: “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (QS Al Bayyinah : 5)

2. Isi Kandungan

Surat Al Bayyinah ayat 5 memiliki beberapa kandungan, antara lain:

  1. Manusia diperintahkan untuk menyembah hanya kepada Allah SWT
  2. Memurnikan agama Allah dari ajaran-ajaran kemusyrikan
  3. Manusia diperintahkan mendirikan shalat dan zakat
  4. Menyembuh kepada Allah dan menjauhi kemusyrikan adalah agama yang benar dan lurus

Menjalankan ibadah yang telah ditetapkan oleh Allah dengan penuh keikhlasan, seperti dalam menjalankan perintah shalat yang tepat pada waktunya dengan khusyuk serta lengkap dengan rukun dan syaratnya. Rasulullah pernah bersabda yang artinya: “Shalat itu tiang agama, barang siapa yang mendirikan shalat maka ia mendirikan agama dan barang siapa yang meninggalkannya berarti ia telah meruntuhkannya.” (HR Baihaqi)

Dalam ayat ini orang yang beriman kepada Allah juga diperintahkan untuk menunaikan zakat. Dalam menunaikan zakat haruslah mengikuti aturan dari Allah dan rasulnya yaitu kepada yang berhak menerimanya. Orang-orang yang berhak menerima zakat telah dijelaskan oleh Allah dalam surat At Taubah ayat 60. yang berbunyi: Lihat al-Qur’an onlines di “google)

Artinya: “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu’allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS At Taubah : 60)

Jadi yang berhak menerima zakat ialah:

  1. Orang fakir: orang yang amat sengsara hidupnya, tidak mempunyai harta dan tenaga untuk memenuhi penghidupannya.
  2. Orang miskin: orang yang tidak cukup penghidupannya dan dalam keadaan kekurangan.
  3. Pengurus zakat: orang yang diberi tugas untuk mengumpulkan dan membagikan zakat.
  4. Muallaf: orang kafir yang ada harapan masuk Islam dan orang yang baru masuk Islam yang imannya masih lemah.
  5. Memerdekakan budak: mencakup juga untuk melepaskan muslim yang ditawan oleh orang-orang kafir.
  6. Orang berhutang: orang yang berhutang karena untuk kepentingan yang bukan maksiat dan tidak sanggup membayarnya. Adapun orang yang berhutang untuk memelihara persatuan umat Islam dibayar hutangnya itu dengan zakat, walaupun ia mampu membayarnya.
  7. Pada jalan Allah (sabilillah): yaitu untuk keperluan pertahanan Islam dan kaum muslimin. Di antara mufasirin ada yang berpendapat bahwa fisabilillah itu mencakup juga kepentingan-kepentingan umum seperti mendirikan sekolah, rumah sakit dan lain-lain.
  8. Orang yang sedang dalam perjalanan yang bukan maksiat mengalami kesengsaraan dalam perjalanannya.

Al Qur’an banyak menyatakan apabila terdapat perintah mendirikan shalat pasti selalu diiringi dengan perintah menunaikan zakat karena antara shalat dan zakat terjalin hubungan yang sangat erat. Shalat merupakan pembersih jiwa, sedangkan zakat merupakan pembersih harta. Mengeluarkan zakat bagi sebagian manusia memang sukar karena zakat adalah suatu pengeluaran harta sendir yang sangat disayangi.

Latihan

A. Pilih satu jawaban yang paling tepat dari pernyataan di bawah ini!

1. Salah satu kandungan surat Al Bayyinah ayat 5 adalah …

a. Manusia diperintahkan untuk menyekutukan Allah

b. Manusia diperintahkan untuk menyembah kepada Allah

c. Manusia diperintahkan meninggalkan shalat

d. Manusia dilarang menunaikan zakat

e. Manusia diperintahkan berbuat kebaikan

  1. Arti bacaan dari kalimat ( دِيْنُ الْقَيِّمَة ) adalah …

a. Agama yang tegak

b. Agama yang lurus

c. Agama yang selamat

d. Agama yang di ridhai

e. Agama yang baik

  1. Hukum bacaan kalimat ( لاَ شَرِيْكَ ) adalah …

a. Mad wajib

b. Gunnah

c. Izhar

d. Mad asli

e. Mad tamkin

  1. Kata ( اِنَّ ) adalah bacaan gunnah, karena ….

a. Nun mati

b. Tanwin

c. Nun tasydid

d. Mendengung

e. Jelas

  1. Pada kalimat (العَالَمِيْنَ) dibaca mad tabi’i karena huruf berkasrah bertemu dengan huruf…

a. ى

b. مِ

c. مَ

d. نَ

e. نِ

  1. Salah satu perbuatan kemusyrikan adalah …

a. salat

b. puasa

c. menyembah patung

d. mengaji

e. berwudhu

  1. Menyembah kepada Allah dan menjauhi kemusyrikan adalah agama yang …

a. Benar dan salah

b. Benar dan lurus

c. Lurus dan bengkok

d. Lurus dan salah

e. Jujur dan bohong

  1. Allah SWT memerintahkan hamba nya untuk mendirikan …

a. Shalat dan menunaikan puasa

b. Shalat dan menunaikan zakat

c. Puasa dan menunaikan haji

d. Puasa dan menunaikan shalat

e. Zakat dan menunaikan haji

  1. Kata (مَحْيَايَ) artinya…

a. matiku

b. hidupku

c. gembiraku

d. sialku

e. senangku

  1. Agama Islam datang untuk memurnikan …

a. air

b. shalat

c. tauhid

d. zakat

e. haji

  1. Mengerjakan sesuatu amal semata-mata hanya mengharap ridha Allah disebut…

a. Ikhlas

b. Iman

c. Tawadhu’

d. Taqwa

e. Islam

  1. Allah swt menyuruh hambanya untuk berhati ikhlas dalam setiap beramal. Hal tersebut diterangkan dalam surat….
    1. Al A’raf : 29
    2. Al Hijr : 39
    3. Al Anfal : 2
    4. Al Hijr : 40
    5. Al Mu’min : 41
  2. Orang yang melakukan pekerjaan dan ingin didengar oleh orang lain disebut….
    1. riya
    2. sum’ah
    3. munafiq
    4. mukhlis
    5. fasiq
  3. Arti yang tepat dari potongan ayat diatas adalah….
    1. maka ajaklah mereka ke jalan yang ikhlas
    2. maka sembahlah Allah yang penuh ikhlas
    3. apabila kamu beribadah kepada Allah harus ikhlas
    4. Allah hanya menerima hamba-Nya yang beribadah dengan ikhlas
    5. Hanya keikhlasanlah yang membuat hamba mau menyembah Allah.
  4. Potongan ayat diatas ( no 14) terdapat dalam QS ….
    1. Al Mu’min : 14
    2. Al Mu’min : 41
    3. Al A’raf : 29
    4. Al A’raf : 92
    5. Al Anfal : 2
  5. Jika manusia beramal selalu dibarengi dengan sikap riya dan sum’ah, pada akhirnya akan membentuk sikap manusia tersebut menjadi ….
    1. fasiq
    2. kafir
    3. nifaq
    4. takabur
    5. murtad
  6. Orang yang beramal dengan ikhlas menurut Al Qur’an tidak akan tersesat oleh bujukan syetan. Keterangan tersebut terdapat dalam surat….
    1. Al Hijr : 39-40
    2. Al Bayyinah : 5
    3. Al A’raf : 92
    4. Al Mu’min: 14
    5. Al Anfal : 2
  7. Dibawah ini adalah keuntungan yang diperoleh oleh orang yang bersikap ikhlas, kecuali…
    1. Ketenangan hati
    2. Ketentraman batin
    3. Banyak mendapatkan simpati
    4. Banyak pengetahuan
    5. Bersemangat dalam bekerja
  8. Di bawah ini tanda-tanda orang bekerja dengan ikhlas, kecuali….
    1. merasa mampu
    2. tidak sombong
    3. tidak mengharap pujian
    4. jujur
    5. selalu semangat
  9. Nilai suatu pekerjaan akan tergantung pada….
    1. siapa yang menyuruhnya
    2. siapa yang mengerjakannya
    3. apa yang dikerjakannya
    4. apa yang diniatkannya
    5. bagaimana sikap moralnya

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan benar!

1. Sebutkan isi kandungan surah Al Bayyinah ayat 5!

2. Tulislah kembali Surat Al An’Am ayat 162-163 dan jelaskan isi kandungan ayat tersebut

3. hukum bacaan pada (وَمَآ اُمِرُوْا) adalah ?

4. Antara perintah Allah tentang shalat dan zakat hampir selalu diperintahkan Allah berurtan, adakah kaitannya? Jelaskan!

5. Shalat dalam Islam adalah tiang agama, apakah maksudnya? Jelaskan!

6. Sebutkanlah siapa yang termasuk mustahiq zakat dalam surat At Atubah ayat 60!

7. Jelaskan pengertian ikhlas!

8. Mengapa ikhlas perlu dalam kehidupan?

9. Apa dampak positif dari sikap ikhlas dalam setiap pekerjaan?

10. Bagaimana cara melatih berbuat ikhlas? Jelaskanlah pendapatmu!